Mempererat Persaudaraan Lintas Agama, NU dan Gereja Katolik Gelar Pertemuan di Ponpes Sunan Drajat Lamongan

Lamongan, Media Pojok Nasional² — Sebuah langkah penting dalam mempererat persaudaraan lintas agama dilakukan melalui pertemuan yang digelar di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai elemen penting dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Gereja Katolik serta komunitas lintas iman lainnya kamis 1 Agustus 2025

Turut hadir dalam pertemuan ini:

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan beserta Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi),
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan,
Majelis Alumni IPNU dan IPPNU Kabupaten Lamongan,
Seksi HAK Gereja Katolik Redemptor Mundi Surabaya,
DPP Kerasulan Umat Gereja Katolik Paroki Santo Yakobus beserta seluruh seksinya,
DPP Kerasulan Umat Gereja Katolik Paroki Santo Stefanus beserta seluruh seksinya,
DPP Kerasulan Umat Gereja Katolik Redemptor Mundi Surabaya beserta seluruh seksinya.

Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang bertujuan memperkuat jejaring lintas iman, antara lain:

Mempererat tali persaudaraan lintas agama melalui penguatan ekonomi dan pengembangan intelektual sebagai fondasi kebersamaan umat beragama,
Pengusulan kegiatan rekoleksi dan live in workshop intereligius bagi kaum muda lintas iman, khususnya Rekat dan OMK di bawah naungan Kevikepan Surabaya Barat,
Program rutin bulanan bertajuk “Ngaji Kebudayaan dan Agama”, yang mempertemukan pemikiran antara Nahdlatul Ulama, Gereja Katolik, dan pemuka agama lain, dengan lokasi yang bergilir di tiga paroki: Santo Stefanus, Santo Yakobus, dan Redemptor Mundi,
Kegiatan bakti sosial tahunan, sebagai bentuk konkret pelayanan bersama kepada masyarakat luas,
Halaqoh seniman lukis yang akan mempertemukan Ikatan Pelukis Indonesia (IPI) dengan Lesbumi NU Kabupaten Lamongan, guna mempererat ekspresi seni lintas budaya dan kepercayaan.

Pertemuan ini menjadi momentum bersejarah dan menjadi pondasi kerja sama berkelanjutan antara komunitas Nahdliyin dan Katolik, dengan semangat “Merajut Persaudaraan dalam Kebhinekaan.

Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *