Cium Tangan Guru Ngaji, Gus Miftah Haturkan Tanda Cinta untuk Sang Pengabdi Ilmu

Demak, Media Pojok Nasional –
Momen haru mewarnai pertemuan antara Gus Miftah dengan sepasang suami-istri yang merupakan guru ngaji di salah satu pelosok Demak. Dalam kunjungan tersebut, Gus Miftah mencium tangan mereka dengan penuh takzim, disaksikan kerumunan warga dan pengikutnya. Namun di balik pertemuan yang sarat makna tersebut, tersimpan fakta yang mengejutkan.

Dalam unggahan resmi akun @pengajiangusmiftah, disebutkan bahwa guru ngaji yang dikunjungi itu tak lain adalah orang tua dari pelapor yang menuntut uang senilai Rp25 juta. Fakta semakin mengejutkan ketika diketahui bahwa ibu dari pelapor ternyata adalah murid dari almarhum Kiai Zuhdi—guru dari Gus Miftah sendiri—yang telah mengajarkan ilmu agama sejak puluhan tahun silam.

“Betapa kagetnya Abah Gus Miftah mengetahui bahwa pelapor yang menuntut itu adalah anak dari seorang murid guru beliau sendiri,” tulis akun tersebut dalam unggahan yang menyertai video penuh haru itu.

Gus Miftah menyebut guru ngaji sebagai sosok tak terlihat namun memberi kehidupan, seperti air di pesantren. Dalam unggahan tersebut juga tercantum doa agar para guru ngaji dibahagiakan oleh Allah sebagaimana mereka telah membahagiakan para santri dengan ilmu.

Video lainnya memperlihatkan rumah sederhana milik guru ngaji tersebut yang berdinding bata merah tanpa plester, sebagai simbol kesederhanaan hidup mereka. Teks dalam video berbunyi: “Tanda Cinta Gus Miftah untuk Guru Ngaji Demak.”

Tagar #SaveGuruNgajiDemak ramai digunakan sebagai bentuk solidaritas publik terhadap para pengajar agama yang selama ini mengabdi dalam senyap, tanpa pamrih, dan kerap luput dari perhatian negara.

Kisah ini menyita perhatian publik dan mengangkat kembali urgensi penghargaan terhadap peran vital guru-guru diniyah dalam membentuk karakter generasi bangsa. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *