Surabaya, Media Pojok Nasional –
Aksi protes buruh PT. Pakerin memuncak hingga ke jantung kota Surabaya. Ratusan massa yang diduga merupakan mantan pekerja perusahaan industri kertas terbesar di Jawa Timur itu menggelar unjuk rasa di depan Kondominium Regency, Jl. Embong Malang 25 A, Surabaya, Senin siang (7/7). Lokasi tersebut diketahui sebagai kediaman pribadi pimpinan perusahaan yang disebut-sebut bernama Hendri.
Buruh membawa berbagai atribut aksi, mengenakan helm dan masker, serta tampak mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan. Teriakan dan yel-yel tuntutan menggema di sepanjang jalan. Mereka menuntut kejelasan hak-hak normatif yang hingga kini belum terpenuhi, termasuk soal pesangon, BPJS Ketenagakerjaan, serta penyelesaian status hubungan kerja.
Kisruh ini bermula dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sejak tahun lalu, di tengah isu efisiensi dan restrukturisasi internal perusahaan. Namun, menurut keterangan sejumlah buruh, pemutusan dilakukan tanpa mekanisme yang transparan dan adil.
Aksi yang menyasar langsung ke kediaman pimpinan PT. Pakerin ini mencerminkan tingkat kekecewaan yang semakin memuncak. “Kami sudah coba jalur damai. Tapi hak kami tak kunjung dibayar,” ujar salah satu peserta aksi.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen PT. Pakerin terkait aksi unjuk rasa tersebut. Media ini masih berupaya meminta klarifikasi dan konfirmasi dari perwakilan perusahaan, termasuk dari pihak yang disebut sebagai pemilik atau pengambil keputusan utama di internal korporasi.
Situasi di lapangan sempat memanas namun berhasil dikendalikan aparat gabungan. Beberapa ruas jalan di sekitar lokasi aksi sempat mengalami kemacetan akibat konsentrasi massa yang cukup besar.
Hingga kini, perjuangan para buruh masih berlanjut. Mereka menegaskan tidak akan mundur sebelum hak-hak mereka diberikan sepenuhnya. Media ini terus mengikuti perkembangan aksi dan akan memberikan pembaruan pada laporan berikutnya. (hamba Allah).