Gresik, Media Pojok Nasional –
Puluhan orang tua calon siswa baru mendatangi SMAN 1 Driyorejo pada Sabtu, 28 Juni 2025. Mereka mempertanyakan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026, khususnya jalur zonasi yang dinilai tidak transparan dan menyisakan sejumlah kejanggalan.

Keluhan tersebut muncul karena meskipun rumah para orang tua ini berada sangat dekat dengan lokasi sekolah, anak-anak mereka tidak diterima melalui jalur zonasi. Sebaliknya, mereka mencatat adanya peserta didik lain yang justru diterima meski berasal dari lokasi yang lebih jauh.
“Rumah saya dekat sekali dengan sekolah, tapi anak saya tidak diterima. Yang aneh, justru anak dari luar wilayah bisa masuk. Ini jelas tidak masuk akal,” ujar salah satu orang tua di sela aksi, Sabtu siang.

Menurutnya, peristiwa ini tidak hanya dialaminya sendiri. Puluhan orang tua lainnya juga menyuarakan hal serupa dan merasa dirugikan. Mereka juga mengaku mendapatkan jawaban beragam dari pihak sekolah, termasuk alasan nilai rapor turut menjadi pertimbangan dalam seleksi jalur zonasi.
“Kalau memang murni zonasi, ya harusnya berdasarkan jarak. Tapi ini malah nilai rapor ikut diperhitungkan. Lalu gunanya zonasi apa..? Ini yang membuat warga merasa dizalimi,” tambahnya.
Keresahan warga tidak berhenti di situ. Mereka berencana akan kembali menggelar aksi dalam waktu dekat dengan melibatkan massa yang lebih besar.
“Kita akan demo lagi, tidak hanya dari warga sini, tapi juga dari desa-desa sekitar,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah SMAN 1 Driyorejo, Alif Hanifah, belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi melalui telepon selulernya.
Sementara itu, Ketua LSM FPSR , Aris Gunawan menyatakan pihaknya akan turut mengawal persoalan ini. Menurutnya, jika terbukti ada pelanggaran terhadap aturan PPDB, maka pihak sekolah harus bertanggung jawab.
“Jika dalam proses penerimaan ini ditemukan ketidaksesuaian dengan juknis dan aturan yang berlaku, LSM FPSR siap mengawal dan akan melaporkan hal ini ke dinas pendidikan maupun aparat penegak hukum,” tegas Aris Gunawan.
Media ini masih melakukan investigasi menyeluruh terhadap mekanisme penerimaan siswa baru di SMAN 1 Driyorejo, dan hasilnya akan disampaikan dalam pemberitaan selanjutnya.
Red.