Satu Hati, Satu Jiwa: Halal Bihalal PSHT Ranting Benjeng Jalur Ki Wulur Kukuhkan Persaudaraan Sejati

Gresik, Media Pojok Nasional —
“Setia Hati, memayu hayuning bawana, sak lawase.”
Sabtu (26/5/2025), seruan luhur itu bergema di Kantor Desa Sirnoboyo, saat ribuan murid dan alumni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Benjeng, jalur Ki Wulur, berkumpul dalam satu napas persaudaraan.

Acara ini dihadiri oleh Kapolsek Benjeng, AKP Alimin Tunggal, serta Kepala Desa Sirnoboyo, Sumiati.

Hadir pula perwakilan dari Cabang PSHT, yakni Bapak Robinson, jajaran Pamter, serta utusan dari tingkat II Probolinggo dan Surabaya.

Tidak hanya dari Benjeng, acara ini juga disemarakkan oleh kehadiran alumni jalur Ki Wulur dari berbagai daerah: Lumajang, Mojokerto, Surabaya, hingga Merak.

Kehadiran lintas wilayah ini mempertegas bahwa Halal Bihalal ini bukan sekadar acara lokal, melainkan panggilan hati bagi seluruh keluarga besar PSHT untuk kembali merawat persaudaraan abadi.

Kapolsek Benjeng, AKP Alimin Tunggal, dalam keterangannya mengaku merasa terbantu dengan soliditas dan kedewasaan warga PSHT dalam menjaga ketertiban dan kekompakan di tengah masyarakat. “Kegiatan ini luar biasa. Tertib, rapi, dan penuh semangat persaudaraan. Kami, dari pihak kepolisian, sangat mengapresiasi dan merasa terbantu,” ujarnya.

Di bawah langit Benjeng yang bersih, para pendekar lintas generasi bertemu. Bukan untuk unjuk kekuatan kosong, melainkan untuk memperbaharui tekad menjadi manusia berbudi luhur: tahu benar dan salah, tahu asal-usul, dan tahu ke mana akan kembali.

“Persaudaraan kita bukan hanya tentang ikatan darah. Ini tentang ikatan jiwa — satu rasa, satu langkah, satu tujuan,” ujar salah satu sesepuh jalur Ki Wulur, membakar semangat para hadirin.

Sebagai bagian dari tradisi luhur, acara ini juga diramaikan dengan pertarungan persahabatan solo style — satu lawan satu — sebagai ajang uji diri, uji rasa, dan penghormatan kepada semangat kesatria yang tetap menempatkan persaudaraan di atas segalanya.

Dalam setiap gerakan, terpatri ajaran dasar PSHT, Membentuk manusia berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, setia kepada bangsa, patuh pada kebenaran, dan percaya pada kekuatan doa.

Halal bihalal ini membuktikan bahwa PSHT bukan sekadar ajang olah jurus dan raga. Ia adalah kawah candradimuka jiwa — membentuk manusia yang sanggup memayu hayuning diri, hayuning sesama, hingga hayuning jagad.

Lewat pertemuan ini, Ranting Benjeng mempertegas posisinya: sebagai penjaga marwah ajaran, penjaga nilai, dan penjaga harmoni masyarakat.

Acara berlangsung khidmat, tertib, dan bermartabat, dengan ribuan hati yang bersatu dalam satu ikrar: menjaga, merawat, dan menghidupi nilai luhur PSHT di tengah dunia yang terus berubah.

Sirnoboyo hari itu menjadi saksi bisu ketika ribuan hati meneguhkan satu janji abadi:
“Setia Hati, Setia Sejati, Sak Lawase.”

Red.wj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *