Gresik, Media Pojok Nasional –
Banjir tahunan kembali menerjang Kabupaten Gresik, khususnya di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme. Hingga hari ketiga, air masih menggenang dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa, menyebabkan aktivitas warga terganggu dan kerugian semakin bertambah. jumat (28/2/2025).

Banyak pengendara motor nekat menerobos banjir, namun akhirnya harus menerima konsekuensi—mesin mogok di tengah jalan. Beberapa di antaranya terpaksa mendorong kendaraan ke tempat lebih tinggi atau mencari bengkel darurat.

Warga semakin geram karena permasalahan ini terus berulang tanpa ada solusi konkret dari pemerintah daerah. Sejumlah janji kampanye yang dulu digaungkan untuk mengatasi banjir hingga kini belum terealisasi.

“Kami capek mendengar janji-janji manis. Setiap tahun, air tetap naik, kendaraan tetap mogok, rumah tetap terendam, dan kami tetap harus menanggung akibatnya sendiri,” ujar seorang warga yang rumahnya terdampak.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, mengenai upaya penanganan banjir atau langkah konkret yang akan diambil ke depan.
Tanpa solusi jangka panjang, warga Morowudi hanya bisa berharap agar hujan segera reda dan air bisa surut dengan sendirinya. Namun, pertanyaannya tetap sama: sampai kapan harus begini?. (hamba Allah).